Cholilnafis.com-Jakarta, Ketua MUI Pusat Bidang Dakwah dan Ukhwah yang juga Pengasuh Pesantren Cendekia Amanah KH M Cholil Nafis berkesempatan mengisi acara Halaqah dengan tema “Urgensi Peran Da’i Pemuda Dalam Merajut Ukhuwah di Tahun Politik” yang diselenggarakan oleh Pemuda Persis di Kampus IAI Persis, Bandung.
Dalam kesempatan tersebut kiai Cholil menyampaikan tentang 4 pilar ukhuwah, yaitu saling mengerti (ta’aruf), saling memahami (tafahum), saling membantu (ta’awun), dan saling melindungi (takaful). Kiai Cholil menegaskan bahwa empat pilar tersebut menjadi penyanggah keutuhan NKRI “4 pilar ini penyenggah keutuhan ukhuwah sekaligus kesatuan Negera Kesatuan Republik Indonesia”. Tulisnya pada Senin 27/11/23, sebagaimana yang dikutp dari pesan singkatnya.
“Pilar ukhuwah akan lebih kokoh dengan prinsip mendahulukan kepentingan umum dari padai kepentingan kelompok dan mendahulukan kepentingan kelompok dari pada kepentingan pribadi. Maka asas inilah perekat pesaudaraan dan persatuan masyarakat”. Tegasnya.
Ditahun Politik ini Kiai Cholil juga berpesan kepada seluruh Da’i agar menjadi pelopor Keutuhan NKRI “Pesan saya kepada para da’i Pemuda Persatuan Islam (Persis) agar menjadi perekat persatuan dan menjaga NKRI. Pemilihan umum itu untuk memilih yang terbaik dari tiga calon apapun kondisinya”.
Beliau melanjutkan bahwa “Jangan sampai masayatakat Indonesia ada yang tak memilih. Sebab bahaya tak ada pimpinan lebih besar daripada adanya pemimpin yang tak ada yang ideal atau karena zhalim. Boleh memilih capres nomor 1, 2 atau 3 sesuai kecenderungan pemilih. Yang tidak boleh adalah memilih semuanya atau tidak memilih dari semua cepres”.
Kiai Cholil menyampaikan bahwa pemilihan adalah dasarnya agama, yaitu perintah Allah SWT, namun jangan sampai menistakan agama yang lain karena alasan keyakinan agama. “Agama dijadikan sarana pemersatu bukan alat untuk bikin seteru. Pemilihan pemimpin adalah tanggung jawab keagamaan sekaligus kebangsaan”.Tegas Ketua MUI yang juga Pengasuh Pesantren Cendekia Amanah ini.
“Silahkan amati seluruh rekam jejak, gerakan dan kampanye capres cawapres tapi harus bijak menerima dan meresponsnya. Saaat ada isu atau informasi tertentu, pastikan mendapat informasinya yang utuh kemudian “tarik nafas” sejenak untuk memilah dan memilih yang benar sebagai dasar untuk menyikapinya secara proporsional”. Lanjutnya.
Kiai Cholil mengajak seluruh masyarakat Indonesia yang memounyai hak pilih untuk digunakan seobjektif mungkin sebagaimana beliau jelaskan “Jika kita bisa objektif dimulai dari sendiri maka akan menebar kebaikan dan keadilan untuk kepentingan orang banyak. Ayo dukung untuk jujur dan adil dalam pelaksanaan pemilu yang dimulai dari diri sendiri dalam bersikap jujur dan adil. Bismillah”. [Red.Afy]