Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the js_composer domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/u5576841/public_html/wp-includes/functions.php on line 6121
Perubahan Iklim Siapa yang Bertanggung Jawab? – Cholil Nafis
  • Profil
  • Pesantren Cendekia Amanah
  • Profil
  • Berita
  • Artikel
    • Opini
    • Jurnal
    • Khutbah
  • Yayasan
    • Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) Wakaf
      • Galeri Peluncuran BMT Wakaf
      • Latar Belakang BMT Wakaf
      • Wakaf Uang Produktif
    • Pesantren Cendekia Amanah
      • Anggaran Biaya
      • Rencana Pembangunan Pesantren
      • Visi dan Misi
    • Program Berantas Buta Al Qur’an
      • Fakta di Indonesia
      • Metode Mama Papa
      • Program Tujuan BBQ
  • Download
    • Buku Cholil
    • Buku Waqaf
  • Video
    • Ceramah
    • Pengajian Fiqih
    • Quote
  • Konsultasi
No Result
View All Result
Cholil Nafis
No Result
View All Result
  • Profil
  • Berita
  • Artikel
  • Yayasan
  • Download
  • Video
  • Konsultasi
Home Artikel

Perubahan Iklim Siapa yang Bertanggung Jawab?

admin1 by admin1
November 10, 2023
in Artikel, Berita
0

KH. M. Cholil Nafis, Ketika diwawancara oleh Jurnalis Arab Saudi/Dok. Istimewa

0
SHARES
61
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Cholilnafis.com, Jakarta-DUNIA sedang tidak baik-baik saja. Perubahan iklim sudah terasa dan nyata akibat lingkungan hidup yang mulai rusak dan planet bumi mulai menua. Jika gagal dalam kesepakatan bersama untuk menurunkan suhu bumi hingga 1,5 derajat celsius pada 2050, para ahli perubahan iklim dan lingkungan memperkirakan banyak pulau dan negara yang terancam tenggelam karena naiknya permukaan laut, kekeringan, banjir, dan bencana alam lainnya. Merujuk data Organisasi Meteorologi Dunia (WMO), terjadi peningkatan bencana dalam kurun waktu 50 tahun terakhir yang disebabkan cuaca ekstrem. Masih menurut lembaga yang sama, dalam kurun waktu 1970-2019, lebih dari dua juta orang meninggal dunia karena bencana alam akibat perubahan iklim, dengan kerugian ekonomi mencapai 3,64 triliun dolar AS. Tercatat 3.454 bencana di wilayah Asia yang menyebabkan setidaknya 975.622 nyawa melayang. Sementara itu, kerugian materi dampak bencana ini mencapai 1,2 triliun dolar AS.

Related Posts

Tips Tingkatkan Ibadah Sambut Ramadhan

Munas NU : Dam Haji Wajib Disembelih di Tanah Haram selama Masih Bisa

KHUTBAH IDUL FITRI 1445 H : MEMBANGUN UKHUWAHSPIRIT RAMADHAN UNTUK MEMBANGUN UKHUWAH

Baznas Beri Penghargaan Kiai Cholil Nafis : “Ulama Penggerak Zakat Nasional”

Pemanasan global akan meningkatkan penguapan air permukaan bumi sehingga menimbulkan kekeringan ekstrem. Dengan temperatur yang lebih tinggi, maka jumlah uap air yang dikandung dalam udara meningkat pula, sehingga hujan turun ke bumi dalam intensitas yang ekstrem dan mengakibatkan kerusakan. Inilah yang disebut perubahan iklim bumi yang pastinya akan mempengaruhi langit. Perubahan ini akan menyebabkan cuaca bumi menjadi ekstrem (kekeringan yang ekstrem atau hujan yang ekstrem), yang merusak keseimbangan ekosistem sebagai pendukung kehidupan manusia dan seluruh makhluk bumi.
Kerusakan lingkungan hidup seperti perubahan iklim adalah berkat ulah tangan manusia yang menyimpang dari jalan lurus yang dikehendaki oleh Allah SWT. Nafsu akan kebendaan dan hidup material dengan mengabaikan harkat martabat manusia adalah alur yang menyimpang dari jalan lurus moralitas keagamaan. Saat tata nilai yang dibuat manusia untuk memanfaatkan potensi alam telah demikian mudah dilanggar oleh mereka sendiri, maka nilai agama harus tampil ke depan untuk memberi peringatan dan memberi koridor dimensi etis bagi semua orang. Karenanya, pada tanggal 6-7 November 2023 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bekerja sama dengan Majelis Hukama’ al-Muslimi menyelenggarakan konferensi internasional tentang perubahan iklim. Konferensi yang dilaksanakan di Abu Dhabi ini menghadirkan para pemimpin dan pemuka lintas agama dari tiga puluh negara. Penulis atas nama Majelis Ulama Indonesia turut hadir untuk membahas dan menandatangani dokumen komitmen menjaga planet bumi dari kerusakan lingkungan dan perubahan iklim. Dokumen komitmen bersama berisikan kesepakatan untuk menjadikan agama sebagai nilai kehidupan dalam memelihara alam semesta.

Seruan dan kesepakatan tokoh agama menjadi penting mengingat dimensi etis yang disuarakan pemuka agama mampu menjadi panduan dan pengawas yang independen dari kepentingan politik dan ekonomi. Agama bisa berdampak pada pengendalian perubahan iklim ialah karena kemampuannya menjinakan gaya hidup. Agama menganjurkan manusia untuk berperilaku hemat dan tidak berlebihan, mubazir dan israf yang berdampak pada mitigasi perubahan iklim. Sebab, agama memiliki konstituen yang jelas dan nyata, serta adanya rujukan dalam keyakinan berupa kitab suci. Banyak ayat-ayat di kitab suci yang secara tegas dan jelas mengajak pemeluk agama untuk berperilaku ramah lingkungan dan mencegah perubahan iklim. Umumnya, agama mengacu pada Lima R: Reference (rujukan dari kitab suci), Respect (saling menghormati), Restrain (mengontrol/membatasi), Redistribution (berbagi), Responsibility (bertanggung jawab). Pakar tafsir Imam Abu Hayan dalam kitab tafsirnya Al-Bahr al-Muhith menegaskan, pelestarian alam atau lingkungan menjadi misi para nabi sepanjang sejarah. Saat menguraikan makna dari surat Huud ayat 61, ia memaparkan bagaimana Nabi Shalih as. diperintahkan kepada kaum Tsamud untuk konsisten di jalan tauhid, kemudian mengoptimalkan peran sebagai pemimpin di muka bumi dan seruan terakhir agar mereka mendayagunakan potensi alam di muka bumi secara proporsional.

Tugas ’imarah disandingkan dengan tauhid dan kekhalifahan membuktikan bahwa pelestarian alam tak lagi masuk ranah cabang agama (furu’iyyah), tetapi merupakan hajiyaat (kebutuhan), bahkan masuk dalam prioritas utama dharuriyyat (keharusan). Bahwa menjaga lingkungan berarti mempertahankan keberlangsungan hidup meliputi lima dharuriyyat ; agama, jiwa, akal, nasab, dan harta. Apabila bercermin pada sejarah kejayaan Islam pada masa Khalifah Harun al Rasyid dan al-Makmun tahun 750-1256 Masehi akan mengenang maktabah Bayt al-Hikmah (Rumah Kearifan, House of Wisdom). Saat itu, para ulama menggabungkan tiga pola dan sikap hidup sekaligus: (1) pendalaman memahami konsep ketuhanan melalui agama dengan membaca dan menggali isyarat alam raya; (2) untuk dikaji secara rasional dan pengembangan ilmu pengetahuan; (3) untuk diamalkan bagi kemaslahatan dan peradaban manusia. Kehadiran agama menyatu dalam pola fikir ilmiah untuk mencari makna hidup manusia di bumi yang nyata. Dalam konteks memahami linhgkungan (fiqhul bi’ah) dan mencegah perubahan iklim, MUI merasa ikut bertanggung jawab. MUI memiliki perhatian yang cukup intens dalam upaya pelestarian lingkungan hidup dan perubahan iklim. MUI banyak mengeluarkan fatwa sebagai panduan berinteraksi dengan alam dan menjaga kelestarian lingkungan dan iklim, di antaranya dengan mengeluarkan fatwa tentang air daur ulang, penambangan ramah lingkungan, pelestarian satwa langka untuk menjaga keseimbangan ekosistem, pengelolaan sampah, hukum pembakaran hutan dan lahan serta pengandaliannya, dan tentang pendayagunaan zakat, infak, dan wakaf untuk pembangunan sarana air bersih dan sanitasi. Fatwa-fatwa ini adalah untuk memberi landasan dan pedoman syariah bagi masyarakat Indonesia dan dunia bahwa umat muslim adalah bagian dari komunitas dunia yang prihatin dengan lingkungan hidup dan perubahan iklim. Hal ini juga menunjukkan bahwa umat peduli pada Sustainable Development Goals ( SDGs ) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB).

Dalam tataran praktis menghadapi perubahan iklim, MUI bersama Dewan Masjid Indonesia (DMI) telah meluncurkan program nasional masjid ramah lingkungan atau ecoMasjid. Program nasional ecoMasjid ini mengajak umat untuk segera menyadari dan memulai kegiatan dalam menghadapi perubahan iklim yang ancamannya semakin terasa saat ini. Program ini dimulai dengan pengelolaan sumber daya air dan penggunaan energi terbarukan yang ramah lingkungan. Dengan jumlah penduduk Indonesia sekitar 280 juta jiwa, potensi masjid sekitar 800 ribu di Indonesia dan hutan tropis yang luas sepert hutan hutan mangrove, maka tentunya umat muslim Indonesia dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pemeliharaan lingkungan dan mencegah perubahan iklim Pertanyaannya, apa yang telah dan yang akan kita lakukan untuk menjaga planet bumi agar terus lestari dan terus dapat dinikmati generasi selanjutnya?

Tags: Cholilnafis.comMUIperubahaniklimPesantren Cendekia Amanah

Popular Posts

Artikel

Tips Tingkatkan Ibadah Sambut Ramadhan

by admin1
February 8, 2025
0

Umat Islam mulai memasuki salah satu bulan yang utama dalam Islam, yaitu bulan Syaban. Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama...

Read moreDetails

Tips Tingkatkan Ibadah Sambut Ramadhan

Munas NU : Dam Haji Wajib Disembelih di Tanah Haram selama Masih Bisa

Tiga Tips Tingkatkan Ibadah di Bulan Sya’ban untuk Menyambut Ramadhan

KHUTBAH IDUL FITRI 1445 H : MEMBANGUN UKHUWAHSPIRIT RAMADHAN UNTUK MEMBANGUN UKHUWAH

Buku Baru : Inovasi Produk Pegadaian Syariah

Baznas Beri Penghargaan Kiai Cholil Nafis : “Ulama Penggerak Zakat Nasional”

Load More

[mc4wp_form id="274"]


Popular Posts

Kitab Tauhid : Terjemah Qomi al-Thughyan Karya Syekh Muhammad Nawawi bin Umar Banten

by admin1
June 20, 2019
0

Berjuang di Jalan Allah

by admin1
June 18, 2019
0

Konsultasi: Sahkah Shalat dalam Keadaan Bernanah?

by admin1
December 13, 2018
0

Cholil Nafis

Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat untuk manusia lainnya

© 2023 CholilNafis.com - Tim IT Cendekia Amanah.

No Result
View All Result
  • Profil
  • Berita
  • Artikel
    • Opini
    • Jurnal
    • Khutbah
  • Yayasan
    • Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) Wakaf
      • Galeri Peluncuran BMT Wakaf
      • Latar Belakang BMT Wakaf
      • Wakaf Uang Produktif
    • Pesantren Cendekia Amanah
      • Anggaran Biaya
      • Rencana Pembangunan Pesantren
      • Visi dan Misi
    • Program Berantas Buta Al Qur’an
      • Fakta di Indonesia
      • Metode Mama Papa
      • Program Tujuan BBQ
  • Download
    • Buku Cholil
    • Buku Waqaf
  • Video
    • Ceramah
    • Pengajian Fiqih
    • Quote
  • Konsultasi

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.