Cholilnafis.com, Jakarta-Pada Rabu, 17 Agustus 2022, Indonesia akan merayakan 77 tahun kemerdekaannya. Sebuah momen yang sangat patut disyukuri. Namun, pada saat yang sama, segenap bangsa Indonesia pun harus terus berjuang untuk mengisi kemerdekaan ini.
“Rasa syukur ini dapat dilakukan dengan mendoakan dan mengenang para pahlawan yang telah gugur memperjuangkan kemerdekaan Indonesia,” kata Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Dakwah dan Ukhuwah, KH Muhammad Cholil Nafis, Selasa (16/8).
Bangsa Indonesia juga dia harapkan terus berjuang untuk mengisi kemerdekaan ini sesuai dengan cita-cita pendiri bangsa, yakni menjadi negara yang baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur, sebuah negeri yang mengumpulkan kebaikan alam dan kebaikan perilaku penduduknya, gemah ripah loh jinawi, sejahtera, aman, dan sentosa.
Kiai Cholil juga menekankan, negara yang telah merdeka adalah negara yang berdaulat. Artinya, negara yang merdeka telah berdaulat secara politik, ekonomi bahkan berdaulat dalam kerangka sosial dan keyakinan beragama.
Dalam hal ini, dia menilai, Indonesia sebenarnya telah merdeka, hanya saja belum merdeka seutuhnya. Sebab, di bidang politik, Indonesia masih bergantung pada kekuatan asing. Begitu juga di bidang ekonomi, pangan, dan energi, sebab belum dapat dikelola dan dinikmati sepenuhnya oleh bangsa sendiri.
“Saya berharap ke depan Indonesia dapat berdaulat penuh di bidang politik, ekonomi, pangan, dan sosial sehingga dapat memenuhi harapan untuk menciptakan negara yang aman, sentosa, dan mandiri,” ujar Kiai Cholil yang juga sebagai Pengasuh Pesantren Cendekia Amanah ini.
Kiai Cholil juga berharap sumber daya manusia (SDM) Indonesia dapat bersaing dengan bangsa lain. “Juga, Indonesia memiliki pemimpin adil, pebisnis jujur, ulama ikhlas, dan masyarakat yang dapat bersatu serta bergotong royong,” Sebagaimana yang telah diterbitkan juga di Republika, pada Senin (15/8). [red]
Ia menilai, Indonesia adalah negara merdeka yang masih harus berbenah agar sepenuhnya merdeka dalam mengelola sendiri kekayaan alamnya. Juga agar mampu mandiri dan makmur, tidak bergantung pada barang-barang impor.
Menjelang tahun politik yang ditandai dengan adanya pemilu dan pergantian kekuasaan, Gus Fahrur berharap hendaknya tetap dijaga semangat kebersamaan. Penegakan hukum dan keadilan juga harus menjadi perhatian serius pemerintah dan segenap masyarakat Indonesia.
Kemerdekaan di sektor ekonomi juga sangat penting untuk kemajuan bangsa dan kemakmuran rakyat. “Kita perlu mewujudkan negara dan bangsa yang tidak hanya berdaulat secara politik, tetapi juga sejahtera dan kompetitif di tengah pasar global,” kata dia. [edit/afy]