Cholilnafis.com, Jakarta-Mengawali peringatan Hari Lahir Nahdlatul Ulama yang ke-99 di Surabaya diawalai dengan ziarah ke maqabir pendiri NU.
Hari ini kami mengawali ziarah ke maqam alm. Kiai Wahhab Chasbullah, lalu ke maqam alm. Kiai Bisri Syamsuri dan kemudian ke Maqam Kiai Hasyim Asy’ari yang plus alm. Kiai Wahid Hasyim, plus alm. Gus Dur, plus alm. Gus Sholah.
Peserta ziara adalah para pengurus PB NU dan PW NU se- Indonesia. Selain tawassul dan bacaan tahlil juga diselingi dengan manaqiban dan sya’iran mengenang dan meneladani perjuangan para masyayikh.
Ziarah Qubut ini lekat dengan ciri ke-NU-an,
Ajaran NU menganggap bahwa para ulama yang sudah wafat itu pada dasarnya masih bisa menyambung spirit dengan yang hidup sehingga pertalian ilmu serta perjuangannya para penerus perjuangan NU terus bersambung dengan seluruh warganya.
Kami punya keyakinan bahwa saat para penerus perjuangan NU itu menyampaikan salam kepada para muassis pastilah mendengar dan menjawabnya. Karena ajaran Rasulullah saw berpesan kepada umatnya agar ketika melewati kuburan hendaknya mengucapkan salam. Seandainya mereka tidak mendengar setelah kematian tentu tak akan ada ajaran itu.
Para pengurus NU perlu terus menyambungkan spiritualnya dan batinnya dengan para muassis agar selalu dibimbing oleh Allah SWT bahwa perjuangannya melalui NU sesuai dengan yang diwariskan oleh para Ulama dan mengikuti ajaran Rasulullah saw.[MCN/adm]