Nahdlatul Ulama
“Telah membuktikan kiprahnya kepada bangsa, negara dan masyarakat dunia”
Cholilnafis.com, Jakarta-Saat saya kecil tak diajari NU oleh orang tua saya karena orang madura itu sudah NU sejak di dilam kandungan. Baru sadar ke-Islam-an saya setelah mencapai usia aqil baligh. Jadi NU dulu baru muslim kemudian. Artinya bagi saya ber-NU itu sudah mendarah mendaging dalam kehidupan beragama Islam.
NU itu sudah jadi jalan hidup saya sedari kecil sampai dewasa. Baru kemudian saya mengenal apa arti organisasi NU setelah saya jadi mahasiswa sebagai aktivis mahasiswa di PMII Jakarta.
Apalagi setelah selesai kuliah S1 saya bisa aktif sebagai sekretaris Bahtsul Masail PB NU. Itu katanya lembaga formal pertama bahtsul masail di PB NU meskipun aktifitasnya sudah berjalan sejak NU lahir.
NU lahir dari jemaah kemudian organisasinya. Demikiam aktifitas NU itu eksis dulu di masyarakat baru organisasi perkumpulannya. Dari jama’ah kemudian dibingkai dalam jam’iyah. Ya seperti pesantren yg sdh eksis sebelum kemerdekaan RI tapi undang-undang Pesantren Nomor 18 baru ditetapkan pada tahun 2019.
Kondisi ini seperti para tokoh NU yang mendapat gelar doktor dan profesor. Biasanya mendapat gelarnya bukan sekolah tapi melalui karya-karyanya setelah pintar dan jelas pengaruhnya dan manfaatnya di masyarakat baru diberi gelar doktor atau profesor.
Tapi beda kini, generasi muda NU sdh mulai disematkan secara bersamaan, ya berkarya juga berorganisasi, membikin pesantren juga bikin organisasinya, juga kuliah sampai pintar yang sekaligus mendapat gelarnya.
Selamat Hari Milad NU yang ke 95. Usia ini cukup dewasa dan berumur yang telah membuktikan kiprahnya kepada bangsa, negara dan masyarakat dunia.
Sekali NU tetep ber-NU.
KH. M. Cholil Nafis, Lc., Ph. D
Pengasuh Pesantren Cendekia Amanah