Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the js_composer domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/u5576841/public_html/wp-includes/functions.php on line 6121
Ramadhan: Puasa Mengendalikan Diri – Cholil Nafis
  • Profil
  • Pesantren Cendekia Amanah
  • Profil
  • Berita
  • Artikel
    • Opini
    • Jurnal
    • Khutbah
  • Yayasan
    • Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) Wakaf
      • Galeri Peluncuran BMT Wakaf
      • Latar Belakang BMT Wakaf
      • Wakaf Uang Produktif
    • Pesantren Cendekia Amanah
      • Anggaran Biaya
      • Rencana Pembangunan Pesantren
      • Visi dan Misi
    • Program Berantas Buta Al Qur’an
      • Fakta di Indonesia
      • Metode Mama Papa
      • Program Tujuan BBQ
  • Download
    • Buku Cholil
    • Buku Waqaf
  • Video
    • Ceramah
    • Pengajian Fiqih
    • Quote
  • Konsultasi
No Result
View All Result
Cholil Nafis
No Result
View All Result
  • Profil
  • Berita
  • Artikel
  • Yayasan
  • Download
  • Video
  • Konsultasi
Home Artikel

Ramadhan: Puasa Mengendalikan Diri

admin1 by admin1
May 5, 2020
in Artikel, Opini
0

KH M Cholil Nafis, Saat di wawancara

0
SHARES
2
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

CHOLILNAFIS.COM, Jakarta-Puasa itu arti mencegah (imsak) dan menahan. Artinya menahan diri dari yang membatalkan puasa berupa makan, minum dan menyalurkan syahwat kepada pasangan yang sah. Itu standard umum bagi orang yang berpuasa. Itulah syarat dan rukun zhahir yang harus dilakukan oleh orang yang berpuasa sehinga puasanya dinyatakan sah.

Related Posts

Tips Tingkatkan Ibadah Sambut Ramadhan

KHUTBAH IDUL FITRI 1445 H : MEMBANGUN UKHUWAHSPIRIT RAMADHAN UNTUK MEMBANGUN UKHUWAH

Perubahan Iklim Siapa yang Bertanggung Jawab?

Hari Santri 2023 | Jihad Santri Untuk Kejayaan Negeri

Namun bagi orang mukmin yang beriman kepada Allah SWT. tidak cukup hanya perangkat zhahir tapi harus juga dilangkapi dengan puasa batin, yaitu mencegah seluruh organ tubuh dari maksiat. Seperti mencegah pandangan dari yang haram, mulut tak bicara bohong, ghibah dan fitnah, tak memdengarkan yang dilarang Allah sehingga semua organ tubuh selalu dalam taat. Bahkan hatinya berpuasa sehingga mencegah dari berhayal dan memikirkan dunia yang menjauhkan diri dari ingat Allah SWT.

Totalitas puasa inilah yang dapat meraih takwa. Jika puasa hanya sifatnya zhahir maka puasa tak memiliki efek apapun kecuali haus dan lapar. Dan, ini hanya menggugurkan kewajiba puasa tanpa berdampak untuk mengubah kehidupan kepada yang lebih baik kecuali lapar dan haus. Inilah yang banyak dialami oleh orang yang berpuasa pada umumnya.

Seringkali disaksikan di masyarakat sebutan batal puasanya manakala melakukan perbuatan keji atau ucapan buruk. Artinya ia batal untuk mendapatkan pahala dan manfaat puasa. Puasa yang seharusnya memberi pengaruh baik pada karakter manusia menjafi sia-sia kalau tak dapat mencegah dari ucapan dan perbuatan keji. Dan, itu tak dikehendaki oleh Allah SWT.

Karakter utama dalam menjalankan ibadah puasa adalah kejujuran. Jujur dalam menjalankan ibadah semata-mata karena Allah SWT. sehingga terjalon keintiman. Dan itu yang akan mendapat pahala tanpa tara. Jujur adalah landasan awal bagi manusia untuk
meraih kebahagiaan karena karena jujur yang melahirkan ketenangan.

Sifat pelaksanaan puasa adalah rahasia makhluq dengan khaliq. Dalam ibadah puasa seorang manusia rela meninggalkan sesuatu yang dihalalkan demi mendapat ridhanya. Berpuasa itu merupakan latihan untuk menjadi hamba yang sebenarnya. Jika sesuatu yang halal dapat ditinggalkan demi radha-Nya apalagi sesuatu yang diharamkan.

Makanya saat berpuasa tak layak dan tak ada guna puasanya jika masih menggunjing, memfitnah dan mengadudomba orang. Baik perbuatan itu secara langsung atau melalui coretan jempol di medsos. Mari kita berpuasa dari makanan, minuman dan syahwat juga puasa dari maksiat serta puasa dari kesibukan duniawi yang dapat melalaikan dzikir kepada Allah SWT demi menggapai takwa

Tags: cholilnafisPuasaRamadhan

Popular Posts

Artikel

Tips Tingkatkan Ibadah Sambut Ramadhan

by admin1
February 8, 2025
0

Umat Islam mulai memasuki salah satu bulan yang utama dalam Islam, yaitu bulan Syaban. Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama...

Read moreDetails

Tips Tingkatkan Ibadah Sambut Ramadhan

Munas NU : Dam Haji Wajib Disembelih di Tanah Haram selama Masih Bisa

Tiga Tips Tingkatkan Ibadah di Bulan Sya’ban untuk Menyambut Ramadhan

KHUTBAH IDUL FITRI 1445 H : MEMBANGUN UKHUWAHSPIRIT RAMADHAN UNTUK MEMBANGUN UKHUWAH

Buku Baru : Inovasi Produk Pegadaian Syariah

Baznas Beri Penghargaan Kiai Cholil Nafis : “Ulama Penggerak Zakat Nasional”

Load More

[mc4wp_form id="274"]


Popular Posts

Kitab Tauhid : Terjemah Qomi al-Thughyan Karya Syekh Muhammad Nawawi bin Umar Banten

by admin1
June 20, 2019
0

Berjuang di Jalan Allah

by admin1
June 18, 2019
0

Konsultasi: Sahkah Shalat dalam Keadaan Bernanah?

by admin1
December 13, 2018
0

Cholil Nafis

Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat untuk manusia lainnya

© 2023 CholilNafis.com - Tim IT Cendekia Amanah.

No Result
View All Result
  • Profil
  • Berita
  • Artikel
    • Opini
    • Jurnal
    • Khutbah
  • Yayasan
    • Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) Wakaf
      • Galeri Peluncuran BMT Wakaf
      • Latar Belakang BMT Wakaf
      • Wakaf Uang Produktif
    • Pesantren Cendekia Amanah
      • Anggaran Biaya
      • Rencana Pembangunan Pesantren
      • Visi dan Misi
    • Program Berantas Buta Al Qur’an
      • Fakta di Indonesia
      • Metode Mama Papa
      • Program Tujuan BBQ
  • Download
    • Buku Cholil
    • Buku Waqaf
  • Video
    • Ceramah
    • Pengajian Fiqih
    • Quote
  • Konsultasi

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.