“Disunnahkan untuk menghidupkan pada malam Nisfu Sya’ban dengan amalan baik, shalat, dzikir, istighfar dan doa”
Cholilnafis.com, Jakarta-Sejak dulu umat berbeda pendapat tentang keutamaan dan mengkhususkan ibadah di malam Nisfu Sya’ban. Minimal ada 2 pendapat yang mengemuka, yaitu;
Pertama, hukumnya sunnah menyemarakkan ibadah di malam Nisfu Sya’ban dengan amalan ibadah dan taqarrub kepada Allah SWT. Karena itu ada hadits Nabi saw dan tradisi ulama salaf.
Kedua, hukumnya makruh karen tidak ada hadits shahih yang mengajarkan secara khusus tentang amalan2 di malam nisfu sya’ban.
Perbedaan ini berpangkal dari status hadits Nabi saw. tentang amalan Nisfu Sya’ban. Diantaranya, hadits dari Abu Musa Al-Asy’ari, bahwa Nabi saw. bersabda:
إن الله ليطلع ليلة النصف من شعبان فيغفر لجميع خلقه إلا لمشرك أو مشاحن
“Sesungguhnya Allah melihat pada malam pertengahan Sya’ban. Maka Dia mengampuni semua makhluknya, kecuali orang musyrik dan orang yang bermusuhan.” (H.R. Ibnu Majah dan Ath-Thabrani)
Memang dalam hadits ini tidak menyebutkan amalan apa yg seharusnya dilakukan malam nasfi sya’ban. Namun hadits ini sebagian ulama menilainya adalah hadits shahih yg menjelaskan keutamaan malam Nisfu Sya’ban.
Ibnu Rajab mengatakan, “Terkait malam nishfu Sya’ban, dahulu para tabi’in penduduk Syam, seperti Khalid bin Ma’dan, Mak-hul, Luqman bin Amir, dan beberapa tabi’in lainnya memuliakannya dan bersungguh-sungguh dalam beribadah di malam itu ….” (Lathaiful Ma’arif, hlm. 247)
Imam Syafi’i dalam Kitab Al Umm juz 1 halaman 231 menyatakan:
( قَالَ الشَّافِعِيُّ ) وَبَلَغَنَا أَنَّهُ كَانَ يُقَالُ إنَّ الدُّعَاءَ يُسْتَجَابُ فِيْ خَمْسِ لَيَالٍ فِيْ لَيْلَةِ الْجُمُعَةِ وَلَيْلَةِ الْأَضْحَى وَلَيْلَةِ الْفِطْرِ وَأَوَّلِ لَيْلَةٍ مِنْ رَجَبٍ وَلَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ
Imam Syafi’i berkata: Telah sampai kepada kami bahwa doa dikabulkan dalam lima malam, yaitu: Malam Jumat- Malam Al Adha- Malam Al Fithri- Malam awal Rajab- Malam Nishfu Sya’ban
Dalam Kitab Nuz_hatul Majalis, lishshofuuri, juz 1 halaman 165:
قَالَ عَطَاءُ بْنُ يَسَارٍ مَا بَعْدَ لَيْلَةِ الْقَدْرِ أَفْضَلُ مِنْ لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ وَهِىَ مِنَ اللَّيَالِى الَّتِيْ يُسْتَجَابُ فِيْهَا الدُّعَاءُ
Atha` bin Yasaar berkata : Tidak ada malam yang lebih utama setelah Lailatul Qadar dibandingkan dengan malam Nishfu Sya’ban. Ia merupakan salah satu malam yang mustajab berdoa didalamnya.
Tidak ada doa dan model ibadah khusus di malam Nisfu Sya’ban yg diriwayatkan dari Rasulullah saw. Klo kita mentradisikan baca Surat Yasin tiga kali dan berdoa minta panjang umur, berkah dan banyak rezeki itu ibadah seperti biasanya saja sebagaimana diajarkan para ulama. Sebenarnya membaca Surat Yasin karena itu hati al-Qur’an sedangkan doa karena memang diperintah banyak meminta kpd Allah SWT di waktu mustajabah.
Riwayat dari A’isyah, bahwa beliau menuturkan:
فقدت النبي صلى الله عليه وسلم فخرجت فإذا هو بالبقيع رافعا رأسه إلى السماء فقال: “أكنت تخافين أن يحيف الله عليك ورسوله” فقلت يا رسول الله ظننت أنك أتيت بعض نسائك فقال: ” إن الله تبارك وتعالى ينزل ليلة النصف من شعبان إلى السماء الدنيا فيغفر لأكثر من عدد شعر غنم كلب
Aku pernah kehilangan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Kemudian aku keluar, ternyata beliau di Baqi, sambil menengadahkan wajah ke langit. Nabi bertanya; “Kamu khawatir Allah dan Rasul-Nya akan menipumu?” (maksudnya, Nabi saw. tidak memberi jatah Aisyah). Aisyah mengatakan: Wahai Rasulullah, saya hanya menyangka anda mendatangi istri yang lain. Kemudian Nabi saw. bersabda: “Sesungguhnya Allah turun ke langit dunia pada malam nisfu syaban, kemudian Dia mengampuni lebih dari jumlah bulu domba bani kalb.”
Kesimpulan
Allah SWT mengistimewakan Malam Nisfu Sya’ban sehingga disunnahkan untuk menghidupkan pada malam ini dengan amalan baik, shalat, dzikir, istighfar dan doa. Tidak ada tuntunan seperti doa dan shalat khusus di malam Nisfu Sya’ban maka amalan ibadah yang dibenarkan syariat dapat diamalkan malam ini
Adapun baca doa, istighfar dan yasin karena itu tuntunan para ulama salaf yang efektif untuk diamalkan di malam Nisfu Syaban.