Cholilnafis.com, Jakarta-Kiai Syukran Makmun tergolong sukses dalam merintis pendidikan dan mencetak generasi unggul. Tak terhintung alumni pesantren Darul Rahman yang di birokrasi, politisi dan yang jadi Kiai. Di sekitar Jabodetabek, Banten dan Bogor alumninya yang mendirikan pesantren sekitar 45 pesantren. Bahkan Pesantren Darul Rahman berkembang menjadi tiga: Yaitu di Jagakarsa, Leuliang Dan Parung Bogor.
Saya pun sebagai ponakannya matur beliau dan memintanya menjadi penasihat Pesantren Cendekia Amanah, Depok yang sedang kami rintis. Sekaligus minta wejangan bagaimana merintis dan melestarikan kualitas pendidikan pesantren. Beliau bercerita panjang.
Terakhir, saya minta wiridannya, apa yang biasa beliau baca dan wiridkan sehingga pondoknya berkembang dan maju. Jawabnya mengejutkan: “Doa saya sama dengan Kiai Cholil, shalawat dan hizb. Akan tetapi mujarrahbnya doa itu bagai gunting cukur. Kalau gunting dipegang tukang cukur maka seringkali gunting itu diasah pada sebelum dan sesudah memotong rambut”.
“Berbeda halnya dengan gunting yang dipegang orang biasa dimana guntingnya jarang diasah bahkan ditaruh saja, kecuali pada saat perlu maka diambillah sehingga gunting itu karatan. Begitu juga doa. Bacaan wiridnya bisa sama tetapi siapa yg baca tentu lebih menentukan mustajabnya doa”.
Bismillah, selamat mencoba.
Ttd
Kiai Cholil Nafis