CHOLILNAFIS.COM, Jakarta-Akhir-akhir ini ghirah keagamaan dan religiusitas masyarakat sangat meningkat, baik di pedesaan atau perkotaan. Bahkan kantor-kantor pemerintahan dan swasta secara rutin megadakan kajian zhuhur saat mayoritas karyawannya melaksanakan puasa sunnah senin dan kamis. Ada juga yang setiap waktu Zhuhur di hari kerja masjid kantor diadakan kajian zhuhur.
Kecenderungan kelas menengah yang giat dan semangat beragama menyukai kajian tematis, praktis dan menjawab masalah kekinian secara komprehensif dan mendalam. Tak terkecuali membahas soal ekonomi dan keuangan yang menjadi sumber pendapatan negara maupun individu.
Seorang da’i yang sekaligus ketua Komisi Dakwah dan Pengembangan Masyarakat MUI Pusat, Kiai Cholil Nafis adalah orang yang seringkali membahas ekonomi syariah di beberapa kajiannya. Sebab secara kompetensi akademik ia memang pakarnya. Lulusan cemerlang (terbaik) deangkatan tahun 2010 saat menyelesaikan gelar doktornya di Universitas Malaya, Malaysia. Bahkan disertasinya di cetak oleh Universitas Indonesia pada tahun 2011 dengan tema “Teori Hukum Ekonomi Syariah” dan mendapat penghargaan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.
Kini ia dosen tetap program Doktor Fakultas Ekonomi dan Bisnis Univesitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dan dosen di Program Magister Ekonomi Syariah Univesitas Indonesia. Di Masyarakat juga mengisi kajian Zhuhur rutin bulanan tantang ekonomi Syariah di Bank Indonesia dan dua minggu sekali di Masjid Agung Sunda Kelapa tentang Fikih Muamalah. Kadang Kiai Cholil Nafis saat mengisi program di beberapa televisinasional temanya tentang ekonomi syariah
Inilah contoh da’i yang menyampaikan ceramahnya seringkali secara tematis dan akademis. Bahkan materi khutbahnya pun harus secara tematis keahlian ilmuanya selain juga menjawab fenomena kemasyarakatan dan kekinian yang sedang berkembang.
Beberapa majelis ta’lim ibu2 kelas menegah banyak yang cenderung tematis dan mendalam seperti materi kuliah. Sebab kaum terpelajar ingin tahun argumentasi dan dalil secara komprehensif tentang suatu masalah dari pada sekedar tuntunannya saja. Dunia intelektual mulai menggeluat di majelis2 ilmu dan majelis ta’lim sehingga ustadz pun harus menyiapkan materinya lebih banyak sebelum berceramah
Contoh terkini adalah majelis ta’lim wali murid Madrasah Pembangunan UIN Jakarta yang mengkajinsecara komprehensif dan mendalam tentang RIBA yang akan diisi oleh Kiai Cholil Nafis