Cholilnafis.com, Jakarta-Religiusitas masyarakat Indonesia berkembang pesat, khususnya di kota-kota besar seperti Jakarta. Sehingga permintaan penceramah sangat meningkat karena banyak acara dan kesempatan yang membutuhkan penceramah. Mulai acara sebelum kelahiran, kematian dan acara kenegaraan serta acara pesta pun mengadakan pengajian yang membutuhkan penceramah.
Bahkan kini penceramah diperlukan untuk program yang bisa dilakukan oleh siapa saja dan dimana saja. Sebab media dakwah dapat diakses dan diproduksi dimana dan kapan saja. Bahkan sengaja memproduksi ceramah dan nasihat singkat di konten sosial media.
Realitanya, kini kita dihadapkan pada fenomena ustadz-ustadz yang dibesarkan oleh sosial media. Celakanya kadangkala penceramah itu tak banyak mengerti Islam, bahkan bacaan al-Qur’annya pun belum fasih. Sementara orang-orang yang sudah mumpuni di bidang agama terlalu “tawadhu” untuk tampil di depan umum atau “narsis” agar eksis memberi pencerahan.
“Kondisi ambigu inilah yang menggugah saya untuk melatih dan membibit penceramah agar memenuhi kualifikasi cukup ilmu dan mampu berbicara di depan umum dan di depan kamera. Berikutnya akan diorbitkan kepada publik” ujar Kiai Cholil Nafis pada hari Sabtu, 14/09/2019. “Sementara ini sudah banyak yang meminta kepada saya untuk mengirimkan penceramah millenial untuk kepentingan program di televisi atau mengisi konten media online, bahkan sekedar untuk diorbitkan di media online dan TV” Jelas Pengasuh Pondok Pesantren Cendekia Amanah ini.
Pada hari Sabtu, 14 Sepetember 2019 Pesantren Cendekia Amanah yang diasuh KH. M. Cholil Nafis bekerajasama dengan Kementerian Pemuda dan olah Raga RI dan organisasi massa Arus Baru Indonesia mengadakan pelatihan da’i millenial bagi pemuda yang berumur di bawah 30 tahun untuk mencari bibit da’i dan penceramah yang akan dikader dan diorbitkan.
Pelatihan diisi oleh penceramah yang sukses meniti karirnya mulai audisi sampai
menjadi langganan televisi seperti Ust. Azhari Nasution, Penceramah kondang UstadAh Lulung Mumtazah, Psikologi Dakwah diberikan oleh Dr. Thobieb al-Asyhar, pemahaman Islam Wasathi oleh Shalahuddin, M Si, wawasan kebangsaan diberikan oleh Asrori S Karni, M Si, dan sebagai Keynote Speaker adalah Dr. Lukmanul Hakim, M Si.
Kiai Cholil berharap dari acara pelatihan dai millennial ini akan tumbuh kader dakwah dan da’i yang memberi pemahaman Islam yang wasathi, berwawasan kebangsaan dan mencerahkan pada kehidupan beragama, berbangsa dan bernegara.(Fz/15/09/2019)