"Program ini bagian dari sinergi antara para da’i guna menyatukan metode dakwah yang efektif (taswiyatul manhaj) dan mengatur langkah-langkah dakwah yang produktif (tansiqul harakah). Diharapkan para da’i di media TV dapat menyampaikan dakwah yang rahmat bagi alam semesta (rahmatan lil’alamin)"
CHOLILNAFIS.COM, Jakarta-Hari ini Kamis, 2 Mei 2019 diselenggarakan acara silaturrahim antara Majelis Ulama Indonesia (MUI) dengan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) dan para produsen program religi di lembaga penyiaran, khususnya televisi. rangkaian acara Silaturrahim menyambut bulan suci Ramadhan ini diisi degan sosialisasi Nota Kesepakatan antara MUI, KPI dan Kemenag RI tentang koordinasi, pembinaan dan pengawasan siaran dakwah di televisi.
Kiai Cholil Nafis, ketua Komisi Dakwah dan Pengembangan Masyarakat MUI menjelaskan isi MoU nomor 3 tahun 2019 pada Pasal 4 ayat 3 menyebutkan bahwa penceramah dan pengisi program religi di televisi harus mendapat rekomendasi dari MUI. “Pasal ini disepakati agar semua pengisi siaran Islam di televis terkoordinasi dan ditingkatkan kualitasnya” Ujar Kiai Cholil dalam acara tersebut pada Kamis, 2/5/2019.
Menurut Kiai Cholil yang juga Pengasuh Pondok Pesantren Cendekia Amanaha ini, mekanisme pemberian rekomendasi adalah dengan cara mendata seluruh penceramah yang mengisi di televisi. Kemudian akan diklasifikasi pada pengisi berpengalaman dan pengisi baru. “Bagi yang sudah biasa mengisi di TV akan diundang untuk silaturrahim dan diminta berkomitmen untuk menjaga kualitas dakwah dan terkoordinasi dalam asosiasi da’i media TV”.
“Namun bagi penceramah TV yang baru akan diundang untuk mengikuti orientasi di Akademi Dakwah guna memahami tentang wawasan ke-Islam-an, wasan kebangsaan dan metode dakwah yang baik. Kemudian diminta komitmennya utk dakwah yang mencerahkan dan berkomitmen kepada persatuan bangsa” Lanjutnya.
Kiai Cholil Nafis Juga menegaskan bahwa Program ini merupakan bagian dari sinergi antara Para Da’i untuk menyatukan metode dakwah yang efektif, produktif dan rahmatan lil’alamin. “Program ini bagian dari sinergi antara para da’i guna menyatukan metode dakwah yang efektif (taswiyatul manhaj) dan mengatur langkah-langkah dakwah yang produktif (tansiqul harakah). Diharapkan para da’i di media TV dapat menyampaikan dakwah yang rahmat bagi alam semesta (rahmatan lil’alamin)” Tutup Kiai Cholil. (Fz/Adm)