“segala masalah yang dihadapi seseorang akan dikembalikan kepada Allah”
CHOLILNAFIS.COM, Jakarta-Pengasuh Pondok Pesantren Cendekia Amanah, KH Cholil Nafis mengatakan, dzikir adalah obat untuk mendatangkan ketenangan. Dzikir bukan hanya sekadar ingat kepada Allah Swt, tapi juga merupakan ciri hamba sejati.
“Seringkali kita lupa (berdzikir), karena itu dzikir adalah mengingatkan diri kita sebagai makhluk. Rasulullah lebih senang disebut dengan ‘Ibadurrahman. Kita berharap dengan dzikir nasional ini mengembalikan masalah kita kepada Allah,” ujar Kyai Cholil dalam acara Dzikir Nasional di Masjid At-Tin, Taman Mini, Jakarta Timur.
Perwujudannya, kata Kyai Cholil adalah menjadi khalifatullah (menjadi hamba Allah yang mengemban amanah membangun negeri). Namun, tanpa ada iman maka tidak ada niat untuk menjadi khalifatullah di muka bumi.
Selain itu, kata Kyai Cholil, iman dapat memelihara jiwa dari segala prasangka negatif dan kebencian. Bahkan dengan iman seorang muslim lebih mementingkan kepentingan orang dibandingkan kepentingan dirinya.
“Contohnya ketika orang sakit kita disunahkan menjenguk dan mendoakan. Ketika meninggal, kita disunahkan takziah dan mengantarkan ke kuburnya. Inilah spitit iman dan dzikir. Kita ingat pada kekuasaan Allah yang terbatas, maka kita harus berbuat yang terbaik untuk tabungan di akhirat,” ujarnya.
Salah satunya yakni melalui shadaqah. Shadaqah merupakan bukti keimanan kepada Allah Swt. Lebih percaya pada firman dan janji Allah akan balasan berlipat ganda kepada orang yang menshadaqah-kan harta dan jiwanya di jalan Allah.
“Manusia sering mengira harta yang membuat dia tenang, padahal tidak demikian. Yang kita infaq-kan adalah investasi di akhirat kelak. Dan juga dapat menolak marabahaya. Itulah iman,” tuturnya.
Oleh karena itu, segala masalah yang dihadapi seseorang akan dikembalikan kepada Allah. Kiai Cholil mengatakan, banyak manusia terkadang lupa bahwa dirinya adalah makhluk terbatas. “Kita berharap pergantian tahun dengan cara berdzikir ini mengembalikan seluruh masalah kita ingat kepada Allah,” kata Kiai Cholil.