• Profil
  • Pesantren Cendekia Amanah
  • Profil
  • Berita
  • Artikel
    • Opini
    • Jurnal
    • Khutbah
  • Yayasan
    • Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) Wakaf
      • Galeri Peluncuran BMT Wakaf
      • Latar Belakang BMT Wakaf
      • Wakaf Uang Produktif
    • Pesantren Cendekia Amanah
      • Anggaran Biaya
      • Rencana Pembangunan Pesantren
      • Visi dan Misi
    • Program Berantas Buta Al Qur’an
      • Fakta di Indonesia
      • Metode Mama Papa
      • Program Tujuan BBQ
  • Download
    • Buku Cholil
    • Buku Waqaf
  • Video
    • Ceramah
    • Pengajian Fiqih
    • Quote
  • Konsultasi
No Result
View All Result
Cholil Nafis
No Result
View All Result
  • Profil
  • Berita
  • Artikel
  • Yayasan
  • Download
  • Video
  • Konsultasi
Home Artikel

Ramadhan: Tujuh Hikmah Ibadah Puasa

admin1 by admin1
May 30, 2018
in Artikel
0
0
SHARES
1
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

CHOLILNAFIS.COM, Jakarta-Tak ada makhluk di muka bumi yang diciptakan secara sia-sia. Demikian juga hukum Allah Swt. Tak ada perintahNya atau LaranganNya kecuali karena ada hikmahnya, baik berupa ibadah maupun muamalah. Hanya saja, adakalanya hikmah itu dapat dirasionalkan dan kadangkala tidak dapat dijangkau oleh kemampuan akal manusia. Setiap maksiat (keburukan) pasti menimbulkan mudharat (bahaya) pasti meghasilkan manfaat. Termasuk perintah ibadah puasa pasti ada banyak hikmahnya, sebagian diketahui dan sebagian tidak dapat diketahui.

Related Posts

Perubahan Iklim Siapa yang Bertanggung Jawab?

Ziarah Makam Imam Bukhari

PUASA ARAFAH BERBEDA DENGAN WAKTU WUKUF DI ARAFAH

Mengapa Isra’ Mi’raj Di Peringati?

Diantaranya hukamah ibadah puasa yang dapat dimengerti oleh akal manusia. Pertama, puasa dapat mensucikan jiwa untuk selalu taat kepada perintah Allah Swt dan menjauhi larangan-Nya. Saat orang melaksanakan ibadah puasa maka ia telah rela meninggalkan yang halal bagianya demi mentaati perintah-Nya. Rasulullah Saw bersabda: “Demi Dzat yang jiwaku ada pada genggaman-Nya, sungguh aroma mulut orang yang sedang berpuasa menurut Allah Swt lebih harum dari pada semerbak minyak misik. Orang yang sedang berpuasatelah meninggalkan mekanannya, minumannya dan syahwatnya karena Allah Swt. Setiap perbuatan anak Adam adalah untuk dirinya sendiri kecuali puasa. Sungguh ibadah puasa adalah untukku dan aku akan membalasnya” (HR. Bukhari dan Muslim).

Kedua, puasa dapat menjaga dan mengobati penyakit raga dan jiwa, tetapi lenih utama adalah terapi untuk kesehatan jiwa. Sebagaiman yang kita ketahui bahwa manusia tercipta dari tanah liat sebagai symbol kehinaan juga terdiri dari ruh yang ditiupkan oleh Allah Swt. Jika umat manusia lebih dominan pengaruh tanah litany maka cenderung berbuat yang rendah dan hina, demikian juga ketika ruh lebih dominan, maka manusia akan mencapai keilmuan yang tinggi. Allah Swt. Berfirman: “ Sungguh kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Kemudian kami kembalikan dia ketempat yang serendah-rendahnya (Neraka). Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal Saleh.” (Qs. Al-Tin/95:4-6).

 لَقَدْ خَلَقْنَا الإنْسَانَ فِي أَحْسَنِ تَقْوِيمٍ . ثُمَّ رَدَدْنَاهُ أَسْفَلَ سَافِلِينَ . إِلا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ فَلَهُمْ أَجْرٌ غَيْرُ مَمْنُونٍ

Ketiga, puasa dapat melatih keuletan, kegigihan dan kesabaran. Tidak ada capaian apapun oleh seseorang kecuali karena kemauannya yang tinggi. Tidak mungkin dapat cita-cita yang tinggi tanpa kesabaran dalam meraihnya. Tidak mungkin menggapai kebaikan tanpa kesabaran untuk meninggalkan maksiat dan kemungkaran. Rasulullah Saw. Bersabda: “ Puasa tiga hari puasa pada setiap bulan, sama dengan puasa satu tahun” (HR. Bukhari dan Muslim).

Keempat, gejolak hawa nafsu adalah pendorong seseorang untuk berbuat asusila. Banyak terjadi kehidupan seks bebas sehingga menimbulakan penyakit menular karena prilaku seks bebas yang menyimpang. Sedangkan ibadah puasa telah terbukti sebagai terapi untuk membuang gejolak syahwat dan mengendalikannya. Bahkan ketika anak muda yang tidak mampu menikah maka terapinya adalah puasa. Rasulullah Saw. Bersabda: “ Barangsiapa diantara kalian yang sudah mampu maka hendaklah menikah. Jika belum mampu menikah maka hendaklah berpuasa karena dengan berpuasa dapat menjadi terapi peredamnya.”

Kelima, puasa dapat mengasah rasa syukur dan merasakan betapa berharganya karunia nikmat-Nya. Saat orang melaksanakan ibadah puasa dapat merasakan betapa pedihnya rasa lapar dan haus sehingga terasa berharganya nikmat makan dan minum. Sebab, suatu nikmat akan lebih terasa nikmat setelah nikmat itu hilang. Puasa dalam waktu tertentu dapat mearasakan betapa berharganya hilangnya nikmat makan, minum dan syahwat dikaruniakan Allah Swt.

Keenam, puasa yang berlaku umum kepada semua umat islam dapat menjadi pelajaran penting betapasemuanya dapat merasakan kemiskinan dan kekuarang dalam waktu tertentu meskipun diantara mereka berkecukupan. Ibnu Al-Humam berkata: “Saat berpuasa seseorang merasakan betapa pedihnya lapar dan haus, maka saat itu dapat mengasah asah kasih sayang dan menyayangi kepada kaum fakir dan miskin.”

Ketujuh, puasa dapat mengangkat derajat manusia menuju ketakwaan yang sejati. Sebab saat berpuasa telah melatih organ tubuhnya dan batinnya untuk meninggalkan prilaku tak terpuji dan mengasah ketakwaannya.

Ramadhan pada dasarnya adalah balai pelatihan yang mendidik dan melatih umat muslim menjadi manusia yang utuh. Pelaksanaan ibadah puasa dapat meremajakan organ tubuh yang mulai layu dapat mempertebal keimanan sehingga mudah menggapai predikat orang yang bertakwa (Muttaqin). (Adm)

Tags: hikmah ramadhanPondok Pesantren Cendekia AmanahRamadhanYayasan Investa Cendekia Amanah

Popular Posts

Berita

Ketua MUI Pusat | Jangan Sampai Masayatakat Indonesia Ada yang Tak Memilih

by admin1

Cholilnafis.com-Jakarta, Ketua MUI Pusat Bidang Dakwah dan Ukhwah yang juga Pengasuh Pesantren Cendekia Amanah KH M Cholil Nafis berkesempatan mengisi...

Read more

Ketua MUI Pusat | Jangan Sampai Masayatakat Indonesia Ada yang Tak Memilih

Perubahan Iklim Siapa yang Bertanggung Jawab?

Hari Santri 2023 | Jihad Santri Untuk Kejayaan Negeri

Ziarah Makam Imam Bukhari

KH Cholil Nafis: Paham Ekstrimis menjadi Tantangan Dunia Islam Saat Ini

Khutbah Idul Adha 1444 H | KH M Cholil Nafis

Load More

[mc4wp_form id="274"]


Popular Posts

Kitab Tauhid : Terjemah Qomi al-Thughyan Karya Syekh Muhammad Nawawi bin Umar Banten

by admin1
June 20, 2019
0

Berjuang di Jalan Allah

by admin1
June 18, 2019
0

Kitab Muhammad Ali al Shabuni : al Nubuwwa wa al Anbiya’

by admin1
June 18, 2019
0

Cholil Nafis

Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat untuk manusia lainnya

© 2023 CholilNafis.com - Tim IT Cendekia Amanah.

No Result
View All Result
  • Profil
  • Berita
  • Artikel
    • Opini
    • Jurnal
    • Khutbah
  • Yayasan
    • Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) Wakaf
      • Galeri Peluncuran BMT Wakaf
      • Latar Belakang BMT Wakaf
      • Wakaf Uang Produktif
    • Pesantren Cendekia Amanah
      • Anggaran Biaya
      • Rencana Pembangunan Pesantren
      • Visi dan Misi
    • Program Berantas Buta Al Qur’an
      • Fakta di Indonesia
      • Metode Mama Papa
      • Program Tujuan BBQ
  • Download
    • Buku Cholil
    • Buku Waqaf
  • Video
    • Ceramah
    • Pengajian Fiqih
    • Quote
  • Konsultasi

© 2023 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.