Ibadah di malam hari merupakan terapi untuk melembutkkan hati dan merevitalisasi asa.
CHOLILNAFIS.COM, Jakarta-Menurut realita, hampir semua anugerah dan kemuliaan dari Allah Swt. turun dan terjadi di malam hari. Seperti kisah Isra’ dan Mi’raj, turunnya Al-Qur’an (Nuzul Al-Qur’an) dan Malam Qadar (Lailatul Qadar) terjadi pada malam hari. Bahkan ciri orang yang rajin beribadah dan taat kepada Allah Swt. sering disimbolkan dengan bangun tengah malam untuk bersujud dan bermunajat kepada Allah Swt.
Tradisi Nabi Muhammad Saw, para sahabat dan para ulama salaf senantiasa bangun tengah malam (Qiyam Al-Lail) untuk bersujud kepada Allah Swt. sebab orang yang sedang bermunajat sebenarnya ia sedang mengadu keadaan dirinya, memohon anugerah-Nya, meminta pertolongan-Nya dan memohon ridho untuk bisa dekat dengan Allah Swt. hanya dengan bermunajat di malam hari akan mendapat kemuliaan. Allah Swt berfirman: “ Dan pada sebagaian malam hari bertahajjutlah sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ketempat yang terpuji”(Qs. Al-israa’/17:79).
وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَكَ عَسَىٰ أَنْ يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَحْمُودًا
Nabi Muhammad Saw. tidak pernah meninggalkan shalat dimalam hari. kadangkala nabi shalat malam bersama sahabat-sahabatnya sampai selesai dan kemudian sebagiannya diteruskan dirumahnya. Nabi Saw senantiasa shalat malam dalam waktu lama dan panjang. Sebuah kisah diceritakan ‘Aisayah dalam hadist berikut: “ Sungguh nabi Saw shalat malam hingga telapak kakinya merekah. “aisyah berkata kepada baginda: mengapa engkau melakukan hal ini wahai Rasulullah, padahal Allah telah mengampuni dosa-dosamu yang telah lalu dan yang akan dating. Baginda bersabda: “ Apakah aku tidak ingin menjadi hamba yang banyak bersyukur?” (HR. Bukhari).
Shalat malam adalah sarana melatih diri untuk menghindari berbuat keji dan maksiat. Shalat malam merupakan sebaik-baik terapi bagi seseorang untuk membiasakan diri berbuat baik. Sebuah kisah diceritakan, bahwa di zaman Rasulullah Saw ada seorang pencuri tetapi rajin sholat malam. Sehingga para sahabat ingin menghukumnya tetapi belum menemukan alat bukti untuk melaporkan kepada Rasulullah Saw. suatu saat ada seorang sahabat menceritakan keheranannya Karena sang pencuri rajin obadah malam kepada Rasulullah Saw. Rasulullah Saw menjawab: “ Sholat malamnya akan mencegah dari perbuatan mencurinya.”
Ibadah di malam hari merupakan terapi untuk melembutkkan hati dan merevitalisasi asa. Sebab suasana di malam hari terasa hening dan lepas dari kesibukan disbanding dengan siang hari yang ramai dan riuh. Cara mendidik hati yang keras dan sulit menerima nasihat dapat dilakukan dengan cara membiasakan sholat malam.
Bukan merupakan kebetulan jika Allah Swt. menurunkan kewajiban shalat pada bulan Rajab, lalu menurunkan Al-Qur’an di bulan Ramadhan dan karunia malam Qadar pada malam sepuluh terakhir di bulan Ramadhan karena semuanya dengan seizin Allah Swt. diantara hikmahnya adlah kesiapan seseorang untuk menerima anugerah dan berkah dari Allah Swt. kewajiban shalat untuk melatih disiplin untuk selalu ingat kepada Allah Swt dan benteng dari perbuatan maksiat. Sedangkan ibadah puasa adalah sarana untuk pembentukan karakter dan jiwa mukmin sejati. Adapun shalat malam merupakan saran untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt sehingga orang telah siap menerima anugerah suci berupa Lailatul Qadar.
Kemuliaan hanya dapat diterima orang yang mulia pribadinya. Dan kemuliaan hanya dapat diraih dengan kesucian. Sebab kemuliaan itu digunakan oleh Dzat yang Maha Suci. Ibadah puasa yang sekaligus memperbanyak shalat di malam hari adalah untuk menggapai kemuliaan fitrah. Karena tolak ukur tingkat maksimal berperannya fitrah dalam diri manusia dapat dilihat dari cara dan konsistennya melakukan shalat wajib dan shalat malam.
Bulan Ramadhan yang penuh berkah dan semua amal ibadah dilipat dilipatgandakan pahalanya sangat lekat dengan ibadah ditengah malam. Puasa lebih terhindar dari sifat pamer (Riya’) sebagaimana shalat malam karena jauh dari pengamat orang. Hanya di bulan Ramadhan yang disunnahkan Shalat tarawih berjamaah dan siangnya diwajibkan ibadah puasa. Puasa sebagai sarana pelatihan diri, sedangkan shalat adalah sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt. (Adm)