CHOLILNAFIS.COM, Jakarta-Perjalanan rombongan da’i serumpun yang di wakili oleh rombongan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bincang-bincang panjang dengan Duta Besar Indonesia untuk Vietnam, Ibnu Hadi mendapat banyak informasi sekaligus menyamakan persepsi. Menurut ketua Rombongan, Kiai Cholil Nafis mengatakan “Secara substansi Ibnu Hadi setuju dengan ide pembentukan Ikatan Da’i Serumpun. Karena perlu membangun kekuatan sosial di Asean” Ujarnya pada Kamis, 10/05/18. Namun Ibnu Hadi menegaskan bahwa Khusus di Vietnam, Indonesia perlu membantunya untuk pengembangan dakwah dan peningkatan sumber daya manusia muslim.
Ibu Hadi menyatakan, bahwa mayoritas umat muslim Vietnam tinggal di selatan dan kehidupannya kurang maju, baik ekonominya maupun sumber daya insaninya. “Indonesia jangan banyak berharap dibantu oleh Vietnam tetapi baiknya berhasrat untuk membantu muslim Vietnam” Jelasnya.

Ibnu Hadi melanjutkan bahwa penyebaran dakwah di Vietnam harus dikombinasi dengan pengembangan ekonominya. Karenanya perlu mengajak para pebisnis Indonesia untuk berkolaborasi dengan para da’i yang datang ke Vietnam.
Dalam perbincangan tersebut Kiai Cholil Nafis ketua rombongan da’i serumpun juga sebagai ketua Komisi Dakwah dan Pengembangan Masyarakat Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyatakan, bahwa kunjungan ini diharapkan menjadi pondasi terbangunnnya hubungan Indonesia Vietnam melalui dakwah dan bisnis, “Baiknya da’i membangun bisnis sekaligus dakwah di Vietnam” Ujar Kiai Cholil kepada cholilnafis.com melalui pesan tertulisnya. “berkomitmen untuk memfasilitasi langkah bisnis dan dakwah masyarakat Indonesia di Vietnam” lanjut ketua Komisi Dakwah Kiai Cholil, Kamis, 10/05/18.

Kedua belah pihak melanjutkan perbincangannya yang berlanjut pada inovasi bisnis produk halal dan kreasi Indonesia untuk dikirim ke Vietnam. Sebelah kantor kedutaan sudah dibuka “Umah Indo” sebagai ruang display produk-produk Indonesia yang bisa dipasarkan untuk masyarakat Vietnam. “Kami pun ditawari secara gratis untuk memamerkan produk-produk yang bisa dijual di Umah Indo” tutup Kiai Cholil. (Adm)