Pertanyaan :
Ustadz, saya pernah dengar dari guru bahwa umat islam harus iman dengan “DAJJAL.” Tolong ustadz dijelaskan apa itu Dajjal dan bagaimana kita cara mengimanainya?
Ibu Murti, Jl. Dupak Masigit Surabaya
Jawaban :
Ibu Murti yang saya hormati, ‘Dajjaal’ itu shighoh mubalaghoh dari kalimat dajala, arti bahasanya sama dengan ‘kaddzaab’ dari kadzaba, yang artinya ‘Pembohong Besar’. keluarnya Dajjal sebagai tanda Kiamat Kubra.
Ada beberapa riwayat hadits shahih yang menjelaskan tentang Dajjal itu. Di antaranya, hadits riwayat Abdullah Ibnu Umar R.A., beliau berkata, Rasulullah berdiri di depan para sahabat, maka Rasulullah memuji Allah yang memang ahlinya, kemudian beliau menuturkan tentang Dajjal, kemudian berkata : “ Aku mengingatkanmu dan tidaklah setiap nabi kecuali mengingatkan kaumnya, tetapi akan aku katakan padamu perkataan yang tidak pernah dikatakan oleh para nabi kepada kaumnya. Sesungguhnya Dajjal itu bermata satu dan sesungguhnya Allah tidak bermata satu.” (H.R. Bukhori dan Muslim)
Juga ada beberapa riwayat lain yang menjelaskan tentang keistimewaan Dajjal itu, di antaranya penjelasan imam al-Nawawi atas hadits yang diriwayatkan imam al-Muslim, bahwa Dajjal itu suatu ciptaan Allah yang akan datang di akhir zaman, sebagai ujian Allah atas hamba-hamba-Nya dan diberikan kepadanya kemampuan yang luar biasa seperti menghidupkan orang mati yang telah dibunuhnya, memiliki kehidupan yang mewah, kemakmuran, surga, neraka, dapat diperintahnya turun hujan, bumi tumbuh tanaman. Akan tetapi semua itu terjadi atas izin Allah SWT. Namun pada akhirnya dilemahkan oleh Allah, tetapi semua tidak bisa mengalahkannya dan membunuhnya kecuali Nabi Isa A.S.
Menurut Ahlussunah wal jamaah, ahli hadits, fiqh dan ahli nalar wajib mengimaninya sesuai riwayat yang terdapat dalam hadits shohih tanpa harus mentakwil atau merubahnya.
Namun kelompok Khowarij, Jahmiyah dan sebagian Mu’tazilah tidak mempercayainya terhadap Dajjal ini. ( Syeikh Muhammad Naim al-Iman Arkanuhu wa Haqiqotuh Hal : 115)
Ibu Murti yang dimuliakan Allah SWT., masalah Dajjal ini termasuk masalah ‘ghoib’. Cara mengimanainya kita harus meyakini sepenuhnya sesuai informasi dari Rasulullah yang mendapatkan informasi langsung dari Yang Maha Tahu terhadap hal ghoib yaitu Allah SWT, walaupun akal kita tidak menjangkaunya. Walllahu a’lam bisshowab.