Pertanyaan :
Setiap manusia nanti di akhirat akan dihisab amalnya, kemudian ada yang ke sorga dan ada yang ke neraka. Bagaimana ustadz kalau orang gila? Apa juga dihisab dan di mana tempat mereka, di sorga apa di neraka ? Atas jawaban ustadz saya haturkan terima kasih.
Khoirurroziqin
Prumnas Barisan, Sampang
Jawaban :
Mas Khoirurroziqin yang saya hormati, manusia itu mendapatkan tuntutan syari’at kalau orang itu mukallaf. Mukallaf artinya sudah baligh ( umur 15 th. atau sudah mimpi keluar sperma bagi lelaki dan menstruasi bagi wanita) dan aqil ( berakal yang sempurna). Orang yang sedang gila bukan termasuk mukallaf karena tidak mempunyai akal yang sempurna dan orang gila tidak mendapat khitab taklif syariat.
Apa orang gila nanti dihisab di neraka dan di mana tempatnya? Ada dua macam orang gila.
Pertama, gila mulai kecil sampai wafat tidak pernah waras sama sekali. Orang gila seperti ini sama dengan anak kecil yang belum baligh kemudian wafat, maka dianggap fitrah (suci), di akhirat dia tidak dihisab dan tempatnya nanti di sorga.
Kedua, orang gila dalam sebagian umur tidak selamanya, maka orang gila seperti ini tidak dihitung amalnya pada saat gila tetapi akan dihisab nanti pada saat dia tidak gila, baik sebelum atau sesudah gila. Kalau ada amal baiknya masuk sorga, tetapi kalau amalnya buruk masuk neraka dan kalau sama antara baik dan buruk maka akan berada di A’rof (tempat antara sorga dan neraka).
Diriwayatkan dari Jabir R.A. bahwa Rasulullah SAW bersabda : “Akan diperlihatkan segala yang akan ditimbang nanti di hari kiamat, maka ditimbanglah kebaikan dan keburukan. Maka barangsiapa yang kebaikannya lebih banyak dari keburukannya sebesar biji kurma, maka masuklah ia ke sorga. Barangsiapa yang keburukannya lebih banyak dari kebajikannya walau seberat biji kurma, maka masuklah ia ke neraka.” Maka ditanyakan, “ Hai Rasulullah, bagaimana kalau orang itu sama antara kebaikan dan keburukannya?” Rasulullah menjawab, “Mereka itu penghuni A’rof, mereka tidak bisa masuk tetapi mereka sangat menginginkannya.” (H.R. Khitsumah bin Sulaiman)
Mas Khirur Roziqin yang budiman, orang gila itu juga makhluk Allah, maka hendaklah kita hormati dan perlakukan dengan sebaik-baiknya, jangan dihina dan disia-siakan bahkan seharusnya famili atau dinas sosial mengusahakan pengobatannya, barangkali masih diberi kesehatan oleh Allah SWT. Bagi kita semua yang diberi kesehatan akal dan jasmani, marilah manfaatkan waktu selama di dunia dengan sebaik-baiknya untuk beribadah kepada Allah agar nanti ketika dihisab mendapatkan kredit poin yang baik dan kita semua termasuk penghuni sorga. Aamiin yaa Mujibassailiin.